Gigi Palsu, Dulu Terbuat dari Gigi Kuda Nil
Maha Besar Tuhan, yang telah menciptakan manusia dengan segala anggota tubuhnya. Nah repotnya, bila salah satu saja dari anggota tubuh manusia sudah tidak berfungsi lagi,baik karena kecelakaan atau karena usia tua. Misalnya saja, gigi yang sudah tidak lengkap lagi. Mending kalau pemilik gigi itu masih usia balita, tentu gigi yang tanggal itu, akan dapat gantinya karena gigi anak-anak masih bisa tumbuh. Nah, kalau pemilik gigi itu orang yang sudah dewasa, ya, ompong. Apalagi kalau gigi tanggal, jumlahnya banyak, padahal usianya masih muda, maka akibatnya menjadi kurang cakep deh kelihatannya. Kalau sedang tertawa, atau saat makan, bila bagian gigi gerahamnya yang habis, maka makan pun menjadi terasa tidak nyaman. Akibatnya , pencernaan pun bisa terganggu, karena makanan tidak bisa terkunyah dengan lembut.
Sudah menjadi sifat manusia sejak dahulu kala, ingin tampak baik dalam penampilannya. Karena itulah, zaman dulu, bila ada anggota tubuhnya yang tidak lengkap lagi, maka akan segera menghubungi tabib, untuk meminta digantikan anggota tubuhnya yang sudah tidak berfungsi itu. Misalnya meminta dibuatkan gigi palsu. Sudah sejak 3.000 tahun yang lalu, para tabib bangsa Enstrusken, untuk pertama kalinya menciptakan gigi palsu, yang bahannya terbuat dari emas.
Namun baru 300 tahun yang lalu, para tabib mampu membuat susunan gigi palsu yang lengkap. Susunan gigi itu, khususnya untuk para nenek yang giginya tinggal dua, seperti bunyi syair lagu "Burung Kakatua" itu tuh.
Ilmu kedokteran gigi terus berkembang, sehingga kini sudah bisa dibuat susunan gigi palsu yang bisa berdiri tegak dengan mantap, terasa ringan dan tampak wajar di dalam rongga mulut, hingga si pemakai bisa tertawa lebar... he... he... he! Dan kembali nikmat saat bersantap.
Bisakah sobat-sobat membayangkan zaman dulu, terbuat dari bahan apakah gigi palsu itu? Sejarahnya begini. Mula-mula gigi palsu itu terbuat dari tulang hewan besar, gading gajah, atau gigi dari hewan hipopotamus, yang sobat-sobat pernah lihat dikebun binatang. Itu tuh, yang dalam bahasa Indonesianya disebut kuda nil! Tapi bahan gigi yang terbuat dari gigi kuda nil atau gading gajah, saat itu terasa mahal bagi masyarakat yang kurang mampu. Maka bagi mereka yang pundi-pundi uangnya pas-pasan, terpaksa harus puas pake gigi palsu yang cuma terbuat dari gigi kambing! Bagi orang-orang berduit banyak, tapi giginya ompong melompong, bisa pesan gigi palsu dari bahan gading gajah dengan landasan dari emas.
Menjelang abad ke-18, barulah para tabib mampu menciptakan gigi yang terbuat dari bahan buatan yang dikenal sebagi "Porselen".Zaman kini, para dokter atau tukang gigi, tentu tidak menyediakan lagi gigi palsu dari gigi kuda nil, gading gajah atau gigi kambing, dan tulang hewan lainnya, karena sudah tersedia gigi palsu yang terbuat dari sejenis porselen dan bahan yang keras lainnya, yang tak kalah kuatnya dengan gigi asli, begitu pun warna dan bentuknya, sehingga sulit bagi kalian untuk membedakan, mana gigi yang asli, mana gigi yang palsu sih?
0 Response to "Gigi Palsu, Dulu Terbuat dari Gigi Kuda Nil"
Posting Komentar